All New Honda CBR150R, Baby Sport Anyar yang Begitu Menggoda

Honda CBR150R kembali diperbarui. Bukan sekadar berganti stiker, kini baby sport dari Astra Honda Motor ini berganti wajah. Operasi plastikkah?





Bukan, Honda kembali mengubah total CBR150R. Tidak hanya berganti wajah, namun perubahan secara keseluruhan baik model, mesin, bahkan sasis.

Bertempat di Sentul International Sircuit, Bogor, Honda mendatangkan Marc Marquez dan Dani Pedrosa, dua pebalap MotoGP Honda yang meresmikan sekaligus menjadi saksi dari kelahiran kakak dari CB150R Streetfire ini.



CBR150R telah mengalami perubahan besar kedua kalinya sejak pertama kali mengaspal di Indonesia. Varian pertama adalah versi impor alias CBU (Completely Built Up) dari Thailand yang dikenal sebagai CBR berlampu depan tunggal.

Varian pertama itu kemudian diubah menjadi CBR150R kedua di Indonesia pada tahun 2014 lalu yang merupakan produksi dalam negeri. Perubahan ini membawa berbagai ubahan dari versi pertama. Yang paling kontras adalah lampu utamanya menjadi dua buah atau double headlamp. Tentu juga disertai perubahan mesin, fitur, dan lainnya yang menyesuaikan dengan kandungan lokalnya.

Versi kedua ini memang dirancang sebagai penantang kompetitornya Yamaha R15, yang akhirnya keluar di Indonesia setelah 3 tahun lebih wara-wiri di negara lain. Hingga akhirnya CBR150R dapat mengungguli R15 dalam segi penjualan.

Honda CBR150R (2016) vs CBR150R (2014)

Kemudian di awal tahun 2016 ini di saat isu R15 sedang mempersiapkan generasi terbarunya, CBR150R langsung curi start dan bertransformasi menjadi sosok yang jauh berbeda. Perubahan drastis membuat sosok CBR150R terlihat melompati satu generasi dibanding motor-motor sport Honda sebelumnya.

All New Honda CBR150R, Own The Ride


Honda berhasil mengubah kebiasaannya yang cenderung memiliki ciri khas desain kalem dan elegan di sepeda motornya. Melalui CBR150R terbaru yang menjadikan "Baby Alien Marc Marquez" sebagai brand ambassadornya ini, Honda tampil dengan garis-garis desain yang tajam dan sporty habis.



Dari wajah, CBR ini hadir dengan desain lampu LED menyipit yang menurut gue keren banget! Teknologi LED yang disematkan terdiri dari 2 sisi kiri dan kanan, di mana masing-masing sisinya terdiri dari 3 cluster. Jadi terdapat total 6 cluster, yang 4 cluster akan menyala pada saat normal dan 6 cluster akan menyala pada saat high-beam. Di atasnya terdapat LED berbentuk alis yang sangat impresif deh.

Semua lampu dan penerangan di motor Honda teranyar sudah menggunakan LED yang awet dan hemat daya, termasuk lampu depan, lampu sein, lampu belakang, hingga lampu penerang nomor polisi. Jadi tidak perlu khawatir lampu bohlam yang sering putus, kepanasan karena sering digunakan, dan sebagainya.





Panel meter juga kini mengadopsi sistem full digital. Dibanding sebelumnya yang tachometer-nya masih menggunakan penunjuk jarum, kini semuanya penggunakan panel digital yang diterangi backlight berwarna biru. Terdapat juga indikator gigi untuk menunjukkan persneling (hingga 6 percepatan) yang sedang digunakan.





Tutup tangki bahan bakar juga berbeda dan didesain rata dengan engsel. Jadi pada saat pengisian bahan bakar di SPBU, elo tidak perlu mencabut dan memegang tutupnya di tangan. Praktis!

Desain tangki dan fairing-nya juga adaptif banget dengan bentuk tubuh dan kaki kita saat mengendarai CBR150R ini. Posisinya memang agak menunduk namun terasa seperti memeluk body motor sehingga tidak pegal dan terasa menyatu ketika bermanuver.





Beralih ke jok, CBR150R model year 2016 ini menganut split seat alias terpisah antara jok rider dan penumpang. Jok bagian belakangnya dapat dibuka dan menyisakan sedikit ruang untuk menyimpan perkakas dan dokumen apabila memungkinkan.

Sedangkan mesin, CBR150R kini menggunakan mesin yang berbeda dibanding pendahulunya. Mesin ini adalah mesin yang sama dengan Honda CB150R Streetfire dan Sonic 150R, berteknologi DOHC dengan kapasitas 149,16cc dan sanggup memuntahkan tenaga puncak sebesar 17,1 PS di putaran 9.000 rpm.

Mesin baru dengan konfigurasi near square ini diklaim memiliki tenaga yang berlimpah dan merata dari putaran bawah hingga atas. Torsinya di atas kertas adalah sebesar 13.7 Nm di 7.000 rpm, yang lebih baik terutama digunakan pada saat stop and go.





Sasisnya sendiri menggunakan diamond truss frame yang disempurnakan dengan pemusatan beban di tengah. Honda dalam presentasi maupun pengenalannya menjanjikan handling yang sangat baik dan dapat mengikuti kemauan rider-nya. Wah, menarik banget!

Oh ya, kompresi motor ini sebesar 11.3 : 1, yang artinya CBR150R sebaiknya tidak lagi diisi menggunakan bahan bakar beroktan rendah seperti Premium karena mesinnya akan menggelitik. Kalau bisa, minimal diisi Pertalite dan jika memungkinkan Pertamax. Iya dong, masa sanggup membeli sepeda motor sport tapi bahan bakarnya masih yang paling "murah"? Sayangi mesin tunggangan deh.





Overall, dari first impression-nya saja, "akhirnya" Honda mampu membuat sepeda motor sport yang benar-benar keren di kelas 150 cc. Bahkan bisa dibilang, nyaris gue menemukan cela yang berarti. Dengan benderol harga mulai dari Rp32,5 juta untuk varian warna revolution white dan nitro black. Itu harga Jakarta sih, dan bisa berbeda-beda di setiap provinsi.

Bagaimana? Menggoda? Boleh nih diangkut satu. Hasta manana!

Foto: TMCBlog.com, OtomotifTV

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama