Unboxing dan Review Nokia 215 Dual SIM

Butuh handphone simpel yang bandel dan mau dijadikan secondary daily driver? Nokia deh jawabannya. Nokia 215 yang satu ini meski sederhana tetap dilengkapi fitur hiburan di kala senggang. Penasaran atau sekadar ingin bernostalgia? Ini dia reviewnya.





Nokia 215 Dual SIM merupakan feature phone generasi anyar setelah diakuisisi Microsoft. Meski saat tulisan ini dibuat, divisi feature phone sudah dijual lagi oleh Microsoft ke Foxconn sebagai salah satu pabrik manufaktur ponsel ternama yang juga dipercaya memproduksi iPhone dari Apple.

Dengan harga pasaran sekitar Rp450 ribuan, Nokia 215 DS ini tetap bisa didapatkan di toko-toko ritel terdekat. Bagaimana impresi dan performanya? Apakah tetap bandel dan tahan banting seperti leluhurnya?

nokia 215 ds (1)

 

Unboxing


Kotak kecil dengan warna dasar putih. Sederhana dan efisien. Impresi perdana itu terlihat ketika paketan pesanan Nokia 215 DS gue terima.

Di box-nya tertera gambar render Nokia ini dengan pilihan warna yang tersedia. Ada varian hitam, putih, dan hijau stabilo. Karena warna hijau tidak ada, review yang bisa disajikan hanya varian hitam dan putih.

nokia 215 ds (2)

Ponsel fitur Nokia pasca-diakusisi Microsoft memang kebanyakan menggandeng distributor pihak ketiga sebagai penanggung jawab garansi. Kali ini, unit yang kita bahas bergaransi nasional TAM (PT Teletama Artha Mandiri) sebagai anak perusahaan Erajaya (Erafone). Jadi di box-nya tidak ada lagi segel Nokia melainkan segel plastik dari TAM.

nokia 215 ds (5)

Kembali ke topik, dalam box terdapat handset Nokia, sebuah charger berkepala microUSB, headset standar, baterai berjenis BL-5C yang legendaris, lembar panduan, dan kartu garansi.

Paket Penjualan Nokia 215 Dual SIM

Desain


Kecil dan ringan membuat ponsel ini sangatlah nyaman dikantongi. Desain membulat, dengan bahan plastik polycarbonate membuatnya tetap kuat dari goresan di sekujur case bodinya.

nokia 215 ds (16)

Layar LCD berukuran 2.4 inch membentang di bagian depan. Berjenis TFT dengan resolusi QVGA (240 x 320 piksel) khas ponsel-ponsel fitur di zamannya. Tampilannya kinclong, terang, dan enak dilihat mata meski di bawah terang. Ukuran font dalam UI yang berbasis S30-nya juga besar dan intuitif. Sayangnya tidak ada pengaturan intensitas keterangan (brightness) layarnya.

nokia 215 ds (11)

Di bawah layar terdapat barisan keypad alphanumeric yang terbuat dari karet. Sangat-sangat nyaman dipencet dan digunakan. Terlebih bagi kita generasi 90-an yang mungkin sempat merasakan sensasi SMS-an di papan tombol 3 x 4 ini. Respon pengetikannya sangat cepat dan responsif, beda dengan sebagian ponsel fitur murah meriah yang kadang ada lag atau jeda saat mengetik agresif.

nokia 215 ds (25)

Di bagian belakang terdapat sebuah lensa kamera. Di sebelahnya terdapat lubang speaker yang menghasilkan suara lumayan besar, meski agak terpendam jika ponsel diletakkan dalam posisi rata di meja. Ada juga tulisan logo Nokia yang dibuat timbul di casing belakangnya. Sedangkan di sisi kiri, kanan, dan bawah ponsel polos tidak ada tombol atau slot apapun.

nokia 215 ds (20)

Di bagian atas ponsel dual SIM on ini, terdapat sebuah LED putih yang berfungsi sebagai senter dalam keadaan darurat. Tidak lupa sebuah jack audio universal 3,5mm dan sebuah port microUSB untuk pengecasan daya dan transfer data.

Penggunaan microUSB ini sendiri menjadi keunggulan bagi ponsel fitur ini. Sama seperti Nokia 105 yang pernah diulas sebelumnya, pengisian daya dengan microUSB menjadikannya praktis dan dapat diisi ulang di mana saja karena penggunaan microUSB sudah menjadi generik dan standar ponsel masa kini. Beda dibandingkan Nokia zaman dulu yang menggunakan jack charger 2.5mm.

nokia 215 ds (26)

 

Fitur dan Antarmuka


Nokia 215 DS hadir dengan antarmuka atau user interface S30 series, sebuah OS proprietary khas Nokia yang mudah dan andal digunakan. Tidak heran OS inilah yang mengantarkan ponsel fitur Nokia ke puncak jayanya belasan tahun yang lalu karena kemudahannya digunakan oleh siapa saja.

nokia 215 ds (18)

Meski sekarang sedikit dipermak dan sedikit lebih ribet dibanding dulu yang berformasi 3 x 3, menu utama Nokia 215 DS tampil dalam susunan icon grid 4 x 4 dengan fungsinya masing-masing. Messaging, call log, media, music, hingga aplikasi "titipan" Microsoft seperti Bing Search, MSN Weather, bahkan Opera dan Messenger dari Facebook.

Benar, kehadiran Opera, Messenger, Facebook, Twitter, Bing Search, dan kawan-kawan memang mengisyaratkan ponsel ini bisa digunakan untuk mengakses internet. Namun jangan berharap banyak karena koneksi data tertingginya yang hanya berjenis EDGE atau 2.5G yang sangat lambat dan jauh dari kata memadai untuk tahun 2016. Absennya Wi-Fi juga semakin membuatnya tidak berkutik.

nokia 215 ds (22)

Kameranya yang berjenis VGA juga menjadi pelipur lara. Tapi gue tidak mau komplain terlalu banyak, mengingat harga ponsel ini yang memang "hanya" Rp400 ribuan dan fungsi ponsel ini sendiri adalah untuk basic communication. Anggaplah kamera hanya bonus, meski bisa juga merekam video 3gp *IYKWIM* dengan resolusi QVGA di 15fps.

Kehadiran music player dan FM radio setidaknya membuat pemilik Nokia 215 DS dapat bernafas lega dan lebih terhibur. Dengan memory card yang mendukung hingga 32GB, ribuan koleksi lagu dapat disimpan dan dimainkan di mana saja. Ditambah headset bawaan, setidaknya kita dapat menikmati lagu atau mengupdate informasi terbaru di radio di angkot sekalipun tanpa khawatir HP kita dicuri atau kena jambret.

nokia 215 ds (27)

Untung saja ponsel ini dilengkapi Bluetooth yang turut memudahkan kita bertukar data. Kirim foto atau lagu misalnya. Tidak perlu repot menggunakan PC dan kabel untuk sekadar sharing sesuatu dengan teman.

Selain itu ada fitur-fitur dasar yang cukup membantu ketika dibutuhkan. LED senter (torch) berwarna putih yang sangat membantu di kala mati listrik, kemudian ada kalkulator, reminder, alarm, kalender, dan juga game bawaan yang mengusir kebosanan.

nokia 215 ds (17)

Oh ya, yang perlu menjadi catatan tambahan, Nokia 215 DS tidak mendukung Opera Store. Opera Store sendiri merupakan peralihan dari Nokia (Ovi) Store yang sudah ditiadakan semenjak diakuisisi oleh Microsoft. Jadi tidak banyak aplikasi atau game tambahan yang bisa diinstall. Untuk percobaan menggunakan instalasi .jar sendiri tidak sempat dilakukan karena keterbatasan internal memory pada saat tes ini.

nokia 215 ds (19)

Dibandingkan ponsel fitur Nokia sebelumnya, 215 DS ini juga mengalami pengurangan pada fitur kustomisasi tampilan visual. Jika dulu seperti Nokia 6300, Nokia 6500, dan sejenisnya kita bisa mengubah tema, icon menu, warna aksen, dan bahkan screensaver, kini tidak ada lagi. Yang tersisa sekarang dan bisa diutak-atik hanya wallpaper serta pengaktifan Glance Screen.

nokia 215 ds (13)

 

Penggunaan Harian


Saat diajak ke dalam penggunaan sehari-hari, Nokia 215 Dual SIM ini memang bisa diandalkan. Terlebih bagi kita yang mobilitasnya tinggi dan memiliki banyak nomor HP untuk keperluan yang berbeda-beda dan dipisahkan. Fitur dual SIM-nya mudah digunakan dengan pop-up pemilihan SIM saat dicoba menggunakan untuk bertelepon atau SMS.

nokia 215 ds (14)

Baterainya sendiri terbilang awet untuk kita yang sudah terbiasa dengan smartphone. Dengan sekali pengisian daya, baterai kapasitas 1020mAh-nya mampu menghidupkan ponsel hingga 3 - 4 hari dengan pemakaian normal beberapa kali telepon, SMS, dan sekali-kali mendengarkan musik.

nokia 215 ds (28)

 

Kesimpulan


Membosankan. Mungkin itu anggapan sebagian orang. Memang benar jika kita sudah menjadi gadget-freak dan terbiasa mengoperasikan smartphone dalam keseharian. Entah pada saat baru bangun pagi, saat makan, saat ke kamar mandi, hingga saat berjumpa dengan orang lain, mata selalu menatap layar smartphone. Fitur yang terbatas membuat ponsel ini layak dikatakan demikian.

nokia 215 ds (4)

Namun lain halnya jika kita hanya membutuhkan sebuah ponsel andal yang hanya digunakan secukupnya untuk berkomunikasi atau bagi kita yang membutuhkan secondary-driver dengan baterai awet dan ketahanan apik. Nokia 215 DS sangat layak dipertimbangkan. Dengan membawa sebagian ciri khas Nokia, ponsel ini tetap mudah dan enak digunakan.

Beberapa fitur seperti music player, radio FM, dan kamera yang seadanya, juga dapat diibaratkan sebagai bonus tambahan jika kita membutuhkannya suatu saat.*

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama